Hambatan informasi dan komunikasi

Hambatan informasi dan komunikasi diantaranya adalah:

• Informasi yang hanya diberikan secara auditori, mengharuskan individu untuk dapat mendengar (diskusi perencanaan, sirene, pengeras suara, instruksi bersuara).
• Informasi yang hanya diberikan secara visual, mengharuskan orang tersebut untuk dapat melihat (peta, tanda, penunjuk “ke arah sana”, instruksi tertulis).
• Informasi yang disediakan dalam format teks saja, membutuhkan literasi untuk pemahaman.
• Pemahaman atau pemrosesan informasi yang terlalu kompleks (berjalan cepat, instruksi multi-langkah, diskusi menggunakan istilah asing, akronim dan konsep, istilah dengan makna ganda).
• Informasi yang diberikan dalam satu bahasa, membatasi atau mengecualikan penutur bahasa lain. 
• Perbedaan budaya mempengaruhi cara komunikasi.

Mengatasi hambatan komunikasi dan informasi dapat berkontribusi pada keberhasilan inklusi penyandang disabilitas, orang dengan kesulitan membaca dan orang tua. Ini termasuk menghilangkan hambatan dari fase desain kegiatan PRB dan di setiap fase implementasi untuk memastikan semua elemen inklusif dan dapat diakses.

Keterlibatan Organisasi Penyandang Disabilitas (ODP) sebagai mitra dalam semua prakarsa PRB merupakan keharusan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan dan hambatan komunikasi. Keharusan tersebut termasuk menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menyediakan akses komunikasi, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan alat-alat lainnya, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan akses informasi dan komunikasi diberikan kepada perempuan, laki-laki, anak perempuan dan anak laki-laki penyandang disabilitas dan orang tua atas dasar kesetaraan dengan yang lain. 

 Hambatan komunikasi dapat dihilangkan dengan:

• Menyediakan informasi dalam format dan teknologi aksesibel yang sesuai untuk berbagai jenis dengan tepat waktu dan tanpa biaya tambahan.
• Menerima dan memfasilitasi penggunaan bahasa isyarat, Braille, komunikasi augmentatif dan alternatif, dan semua sarana, model dan format komunikasi lain yang dapat diakses sesuai pilihan mereka oleh penyandang disabilitas dalam interaksi resmi.
• Mendesak entitas swasta yang memberikan layanan kepada masyarakat umum, termasuk melalui Internet, untuk menyediakan informasi dan layanan dalam format yang aksesibel untuk penyandang disabilitas dan orang lanjut usia.

• Mendorong media massa, termasuk penyedia informasi melalui internet, agar layanannya aksesibel bagi penyandang disabilitas.